Sekilas Sumatera Selatan
Provinsi Sumatera Selatan sejak berabad yang lalu dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya, pada abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi wilayah ini merupakan pusat kerajaan Sriwijaya yang juga terkenal dengan kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Nusantara. Gaung dan pengaruhnya bahkan sampai ke Madagaskar di Benua Afrika. Sejak abad ke-13 sampai abad ke-14, wilayah ini berada di bawah kekuasaan Majapahit. Selanjutnya wilayah ini pernah menjadi daerah tak bertuan dan bersarangnya bajak laut dari Mancanegara terutama dari negeri china Pada awal abad ke-15 berdirilah Kesultanan Palembang yang berkuasa sampai datangnya Kolonialisme Barat, lalu disusul oleh Jepang. Ketika masih berjaya, kerajaan Sriwijaya juga menjadikan Palembang sebagai Kota Kerajaan.
Secara administratif Provinsi Sumatera Selatan terdiri dari 13 (tiga belas) Pemerintah Kabupaten dan 4 (empat) Pemerintah Kota, beserta perangkat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Pemerintah Kabupaten dan Kota membawahi Pemerintah Kecamatan dan Desa / Kelurahan. Pemerintahan Kabupaten / Kota tersebut sebagai berikut :
- Kab. Ogan Komering Ulu ( Ibukota Baturaja)
- Kab. OKU Timur ( Ibukota Martapura)
- Kab. OKU Selatan( Ibukota Muara Dua)
- Kab. Ogan Komering Ilir ( Ibukota Kayu Agung)
- Kab. Muara Enim ( Ibukota Muara Enim)
- Kab. Lahat ( Ibukota Lahat)
- Kab. Musi Rawas ( Ibukota Lubuk Linggau)
- Kab. Musi Banyuasin ( Ibukota Sekayu)
- Kab. Banyuasin ( Ibukota Pangkalan Balai)
- Kab. Ogan Ilir ( Ibukota Indralaya)
- Kab. Empat Lawang (Ibukota Tebing Tinggi)
- Kota Palembang ( Ibukota Palembang)
- Kota Pagar Alam ( Ibukota Pagar Alam)
- Kota Lubuk Linggau ( Ibukota Lubuk Linggau)
- Kota Prabumulih ( Ibukota Prabumulih)
- Kab. Penukal Abab Lematang Ilir ( Ibukota Talang Ubi))
- Kab. Musi Rawas Utara (Ibukota Rupit)
Jumlah agama yang menjadi bahasan ini hanya meliputi 5 agama yaitu : Islam, Khatolik, Kristen, Budha dan Hindu. Di tahun 2003 persentase pengikut agama Islam sebesar 95,16 persen, Budha 1,53 persen, Khatolik 1,29 persen, Kristen 1,16 persen dan Hindu 0,86 persen.
Hubungan sosial terutama di dasarkan kepada semangat kebangsaan, walaupun dalam kehidupan sehari-hari sangat dipengaruhi oleh adat istiadat, seperti dalam bercakap-cakap atau cara bicara yang sopan.
Pada umumnya penduduk Sumatera Selatan sangat hormat kepada para tamu dan pengunjung yang berasal dari daerah lain.
Gaya hidup mereka sangat dipengaruhi oleh era modernisasi. Sebagian besar penduduk sangat terbuka dalam perilaku mereka terutama dengan aspek positif serta menyambut baik reformasi dan inovasi terutama yang berkaitan dengan konsep pembangunan.
Jumlah desa di Sumatera Selatan sebanyak 343. Dan Jumlah kecamatan sebanyak 149 buah. Dengan jumlah penduduk sekitar 6,7 juta jiwa (3,29 %)
Untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat setiap aparat pemerintahan Sumatera Selatan menegakkan prinsip-prinsip pemerintahan yang bersih dan bertanggungjawab. Ciri khas dari pemerintah seperti ini adalah efektif, efisien, transparan, partisipatif, responsif dan accountable dengan indikasi terjalin satu sama lain.