Wujudkan Sumsel MAPAN 2045, Fatoni Arahkan RPJPD Dengan Transformasi Ekonomi, Sosial dan Tata Kelola

Foto

Palembang. Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumsel Tahun 2025-2045 bertempat di Ballroom Hotel Novotel Palembang, Selasa, (2/4/2024).

Fatoni katakan untuk mencapai Visi RPJPD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2025-2045 yaitu Sumatera Selatan Maju, Terdepan, dan Berkelanjutan (MAPAN) 2045 tidak dapat dilakukan dengan langkah reformasi saja.

Namun kita harus melakukan transformasi total mulai dari transformasi sosial, ekonomi dan tata Kelola yang selanjutnya dijabarkan ke dalam 8 Misi, 17 Arah Pembangunan dan Sasaran Pokok, dengan 45 Indikator Utama Pembangunan.

"RPJPD menjadi pedoman perencanaan jangka panjang yang akan dijabarkan ke dalam dokumen perencanaan jangka menengah RPJMD dan dokumen perencanaan tahunan RKPD," Jelasnya.

Pelaksanaan kegiatan ini menentukan dimana posisi kita 20 (dua puluh) tahun ke depan. Mencari langkah terbaik yang akan kita pilih, untuk kita, bagi generasi yang akan datang, dan khususnya untuk Sumatera Selatan.

"Saya mengharapkan semua lapisan masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam penyusunan RPJPD ini, sesuai dengan kapasitas dan kapabilitasnya,"ungkapnya.

Meskipun beberapa capaian indikator makro seperti pertumbuhan perekonomian Sumsel, tingkat pengangguran terbuka, dan IPM di Sumsel memang menunjukkan tren yang membaik, namun kita sadari masih ada permasalahan-permasalahan mendasar yang harus kita benahi.

Fatoni tekankan Penyusunan RPJPD juga harus tetap mengacu pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Indonesia Emas 2045, menjadi tagline yang menjalin semua perencanaan di setiap level pemerintahan.

Kepala Bappeda Sumsel, Regina Ariyanti, ST,  melaporkan rangkaian penyusunan rencana awal RPJPD Sumsel 2025-2045 yaitu dimulai dengan bimtek tim penyusunan, talkshow bersama para milenial, kickoff Ranwal RPJPD, pelaksanaan FGD, penyusunan substansi setiap BAB.

Dilanjutkan FGD target indikator makro bersama kab/kota, forum konsultasi publik, pra konsultasi ranwal dilanjutkan konsultasi dan penyelarasan ranwal RPJPD Sumsel 2025-2045 ke Mendagri dan Bappenas.

"Tahapan-tahapan ini disempurnakan melalui kegiatan ini dan penajaman hasil musrenbang kemudian dirumuskan dalam berita acara kesepakatan oleh peserta musrenbang," Jelasnya.

Sementara itu, Direktur ICRAF Indonesia, Andre Ekadinata, mengucapkan terima kasih karena ICRAF diberikan kesempatan untuk berpartisipasi membantu mewujudkan ekonomi berkelanjutan di Sumsel dengan menerapkan agroforesty.

Disampaikannya, terdapat 4 hal yang harus dilakukan Pemprov Sumsel untuk memastikan pertumbuhan ekonomi tetap bertahan di masa mendatang meskipun di tengah perubahan iklim.

"Pertama kita harus memperhatikan ketersedian lahan. Dan ini dilakukan untuk membangun sinergi rencana pembangunan dan rencana tata ruangm kemudian berupaya meningkatkan produktivitas agar setiap lahan di Sumsel memberikan kontribusi dengan maksimal," Ujarnya.

Kemudian yang kedua yaitu memastikan upaya mengatasi perubahan iklim nasional, ketiga menjaga ketahanan pangan Sumsel, dan keempat menjaga kesetaraan gender.

Dalam kesempatan itu juga, disampaikan arahan dan paparan dari Kemendagri yang disampaikan oleh Plh Dirjen Bina Keuangan Daerah Mendagri, Horas Maurits Panjaitan, dan dari Bappenas yang disampaikan oleh Direktur Regional I secara virtual, Abdul Malik.

Turut hadir Gubernur Sumsel periode 2003-2008, Syahrial Oesman, Sekda Sumsel Ir. S. A. Suprioni, Para Asisten, para kepala OPD Sumsel, dan Para Kepala Bappeda kab/kota se-Sumsel.